@Porostimur.com | Ternate : Awalnya Rahmi Abudl Kadir (25) meminta ijin hendak membuang air kecil, namun selang beberapa jam tak kunjung kembali.
Panik karena 1 rekannya belum juga menampakkan batang hidungnya, ketujuh rekan Rahmi pun mencari ke areal sekitar perkemahan di puncak Gunung Gamalama, Ternate, Rabu (20/6).
Merasa pencariannya belum juga membuahkan hasil, ketujuhnya pun mencoba mencarinya ke rumah yang bersangkutan di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate.
Tak kunjung ditemukan, pihak keluarga pun berkoordinasi dengan aparat yang berwenang untuk melakukan pencarian kepada Rahmi.
Informasi yang berhasil dihimpun dari tubuh kepolisian setemat, menyebutkan Rahmi Abdul Kadir bersama adiknya Ratna Abdul Kadir, berangkat ke Kelurahan Moya untuk bergabung dengan rekan-rekanya, sekitar pukul 06.00 Wit.
Sekelompok pemuda-pemudi beranggotakan 8 orang ini pun memulai pendakiannya ke puncak Gunung Gamalama, sekitar pukul 07.30 Wit.
Rombongan ini pun tiba di puncak gunung dan membuat kemah untuk bermalam.
Setelah Azan Subuh, rekan-rekan Rahmi mengaku tidak melihatnya di dalam tenda kemah, sekitar pukul 05.00 Wit.
Rekan-rekannya pun menjadi panik dan mengadakan pencarian di sekitar puncak gunung Gamalama namun tidak menemukan keberadaan Rahmi.
Ketujuhnya kemudian berinisiasi menuruni puncak Gunung Gamalama seraya memberitahu persitiwa tersebut kepada keluarga Rahmi.
Tak menunggu lama, pihak keluarga Rahmi pun melaporkan insiden ini ke Polsek Ternate dan Basarnas Kota Ternate.
Menindaklanjuti laporan ini, anggota Polsek Ternate Selatan, Basarnas, Babinsa Kelurahan Jambula dan masyarakat Jambula menuju ke Kelurahan Moya untuk bertemu dengan juru kunci gunung Gamalama seraya berkoordinasi melakukan pencarian Rahmi dengan menggunakan ritual adat setempat.
Hingga saat ini, anggota Polsek, Babinsa, Basarnas, Camat, masyarakat Kelurahan Jambula dan Moya pun masih terus melakukan pencarian atas Rahmi yang tak kunjung kembali. (keket)