Oleh: Nurmadi H. Sumarta, Pengamat Ekonomi dan FEB Universitas Sebelas Maret
Dengan slogan keberlanjutan, setelah dilantik diawali Presiden Prabowo mengangkat Kabinet Merah Putih. Banyak sorotan kabinet gemuk dan penunjukan utusan khusus yang tidak urgen. Untuk bisa bekerja, kementrian baru perlu waktu penataan 1-2 tahun. Hal tersebut tentu cenderung boros dan perlu waktu untuk adaptasi karena adanya nomenklatur baru.
Sorotan utama terkait penunjukan menteri dan wamen yang lebih bersifat politis, bagi bagi jabatan, kurang profesional bahkan terkesan kuat banyak menteri punya masalah bawaan sebagai titipan Jokowi.
Tampak Presiden Prabowo kurang percaya diri dan tidak mandiri dengan hak prerogatif yang dimiliki. Cawe cawe Jokowi sangat menonjol.
Tak kalah penting adalah isu Fufufafa sejak pilpres yang banyak beredar menyerang pribadi Prabowo dan keluarga sejak pilpres 2014, yang oleh sebagian besar netizen mengarah ke Gibran, meskipun polisi tidak mampu mengungkap sosoknya. Justru hal tersebut memperkuat dugaan netizen.
Melewati masa 100 hari dilalui Presiden Prabowo dengan kegaduhan yang kontra produktif. Gaduh utusan khusus Presiden Gus Miftah dengan ucapan kasar kepada penjual Es teh yang akhirnya mundur.