Porostimur.com Langgur – Wakil Ketua DPRD Maluku Fauzan Rahawarin mengingatkan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menjunjung tinggi falsafah leluhur “Ain Ni Ain” dan tradisi Fangnan.
Permintaan itu disampaikan Fauzan Rahawarin, menyusul bentrokan antarkelompok pemuda yang kembali terjadi pada, Minggu (16/3/2025) di Landmark Kota Langgur.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, akibat bentrokan tersebut, du anyawa melayang sia-sia, sementara 16 warga dan personel polisi mengalami luka-luka.
Menurutnya, orang Kei itu besar karena menjunjung tinggi falsafah Ain Ni Ain, yang berarti kebersamaan dan persaudaraan di atas segala perbedaan.
Nilai falsafah tersebut, menurut politusi Partai NasDem ini, seharusnya terus dirawat dan dijunjung tinggi oleh setiap orang Kei, baik di tanah Evav maupun di tanah rantau.
“Kita tidak boleh melupakan ajaran leluhur bahwa orang Kei adalah satu saudara. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, semua adalah keluarga. Budaya Fangnanan menuntun kita untuk hidup dalam kasih sayang, saling mendukung, dan menjauhi tindakan yang dapat memecah belah persaudaraan,” ujar Rahawarin, Minggu (16/3/2025).
Rahawarin bilang, pertikaian hanya akan meninggalkan perpecahan, sementara perpecahan akan membawa ketertinggalan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.