Melansir Al Jazeera, sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengumumkan di Telegram bahwa mereka menyerang kota Ashkelon, Sderot dan Beersheba di Israel selatan dengan serangan roket. Kelompok itu mengatakan serangan itu adalah “sebagai respons terhadap penargetan warga sipil”.
2. Mengamankan Sandera Israel
Foto/Reuters
Hampir 240 tawanan disandera oleh Hamas setelah serangan tanggal 7 Oktober. Dari jumlah tersebut, 127 tawanan masih berada di Gaza, dan 110 orang dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata.
Banyaknya sandera Israel yang ditahan Hamas membuat pasukan Zionis harus berhati-hati dalam melancarkan serangan. Pasalnya, banyak sandera yang tewas juga akibat pengeboman yang dilakukan oleh Israel.
3. Menerapkan Perang Perkotaan
Foto/Reuters
Jika pertempuran berpindah ke wilayah selatan, “pastinya akan berbeda,” kata Riad Kahwaji, pendiri dan CEO Institute for Near East and Gulf Military Analysis, sebuah konsultan strategi dan keamanan di Dubai.
Bagian Gaza itu, kata Kahwaji kepada CNN, berpenduduk padat. “Daerah ini ditetapkan sebagai daerah aman, dan Israel menyuruh hampir satu juta warga Palestina yang tinggal di utara pindah ke selatan dengan dalih bahwa operasi militer dilakukan di utara, meskipun masih ada pemboman di selatan,” dia berkata.