Orang yang terlalu banyak belanja mungkin tidak selalu menyadari atau mengingat secara pasti semua pakaian yang dimilikinya. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemantauan terhadap isi lemari atau karena terlalu banyak item yang tidak pernah digunakan.
3. Ketergantungan pada diskon

Ketergantungan pada diskon bisa berdampak pada perilaku boros belanja.
Diskon sering kali memicu perilaku impulsif belanja, di mana kamu membeli barang secara spontan tanpa pertimbangan yang matang. Ini dapat menyebabkan pembelian pakaian yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau tidak direncanakan.
Apabila kamu selalu menunggu diskon besar atau penawaran khusus untuk berbelanja, bisa jadi ini menunjukkan kurangnya kontrol atas keuangan pribadi.
4. Trend terbaru selalu dimiliki

Tren pakaian berubah dengan cepat. Apabila kamu terlalu fokus untuk selalu memiliki pakaian terbaru, kamu mungkin akan merasa perlu untuk sering berbelanja, bahkan jika pakaian kamu yang sebelumnya masih dalam kondisi baik.
Selain itu, adanya keinginan untuk mengikuti tren mungkin saja disebabkan oleh pembelian karena FOMO, pengaruh media sosial, hingga tekanan sosial.
Untuk menghindari membeli pakaian karena trend semata, maka kamu perlu bijak dalam pembelian pakaian dan membeli hanya karena kebutuhan bukan keinginan.