Kekerasan terus meningkat di Tepi Barat karena serangan dan kerusuhan Palestina menjadi lebih berani dan sering terjadi pada saat Israel tidak mampu lagi menghentikan operasinya di Gaza. Upaya untuk meredam kekerasan di Tepi Barat telah menyebabkan kematian sekitar 320 warga Palestina. Pemberontakan terbaru ini tidak diragukan lagi dirangsang dan dipromosikan oleh Hamas, yang kehadirannya terbatas namun aktif di Tepi Barat.
Hizbullah juga memicu keributan karena mereka melihat gangguan sebagai bagian integral dari rencana “Poros Perlawanan” Iran untuk mengobarkan dan meningkatkan ketidakstabilan di dalam dan sekitar Israel.
“Selain Gaza, kekhawatiran utama Israel di wilayah terdekatnya adalah Hizbullah. Aktivitas bersenjata, termasuk pertempuran kecil di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon dan penembakan artileri lintas batas, telah meningkat sejak tanggal 7 Oktober,” ujar Grappo.
Bagi Israel, Houthi bukanlah ancaman langsung. IDF memang telah meluncurkan roket pertahanan untuk menjatuhkan beberapa rudal Houthi yang menuju ke Israel, namun konflik Israel dengan Houthi sejauh ini masih dapat diatasi dan kemungkinan tidak akan meningkat.
6. Konflik Domestik di Politik Israel
Foto/Reuters
Tantangan eksternal yang berat yang dihadapi Israel mungkin tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan permasalahan internalnya. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi ketidakpopuleran yang semakin meningkat di dalam negeri.