Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp meyakinkan parlemen negara itu pihak berwenang akan menindaklanjuti surat perintah tersebut dan menghindari kontak yang tidak penting dengan mereka yang disebutkan namanya.
Geert Wilders, kepala Partai Kebebasan Belanda, anggota koalisi yang berkuasa, mengecam keputusan tersebut, dengan mengatakan pihak berwenang Israel dihadapkan pada surat perintah penangkapan alih-alih menerima pemahaman dan dukungan internasional.
Awal bulan ini, ibu kota Belanda menyaksikan kerusuhan antara penggemar sepak bola Israel, yang meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina, dan penduduk setempat yang pro-Palestina.
Di Prancis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Christophe Lemoine mengatakan kemungkinan menindaklanjuti surat perintah tersebut merupakan “masalah hukum yang rumit” sambil mengakui pentingnya bertindak sesuai dengan undang-undang ICC.
Pada saat yang sama, Lemoine menolak mengatakan apakah Prancis akan menangkap Netanyahu atau Gallant jika mereka datang ke negara itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengecam keputusan ICC, dengan mengatakan kepada stasiun radio pemerintah bahwa dia akan mengundang pemimpin Israel ke Hongaria.
sumber: sindonews