“Greenland dan Antartika masing-masing kehilangan sekitar 270 miliar dan 150 miliar ton es setiap tahunnya,” tulis laporan yang dikutip dari laman weforum.org.
Persoalan gletser ini telah lama menjadi perhatian karena terus mengalami pengurangan dari waktu ke waktu.
Selain itu, menurut NASA, panas yang tersimpan di lautan juga bertanggung jawab atas sepertiga hingga setengah kenaikan permukaan laut global.
Dekade terakhir ini merupakan dekade terpanas di lautan setidaknya sejak tahun 1800, dan suhu lautan mencapai titik tertinggi baru pada 2023.
Negara yang Paling Terdampak Kenaikan Permukaan Air Laut
Kenaikan permukaan air laut yang perlahan ini bisa sangat berdampak pada masa depan. PBB mencatat, sekitar 900 juta orang yang tinggal di daerah pesisir akan berada dalam bahaya besar pada masa mendatang.
Menurut PBB, ada beberapa negara yang paling terdampak kenaikan permukaan air laut global ini, yakni:
1. Bangladesh
2. Tiongkok
3. India
4. Belanda
Keempat negara tersebut dinyatakan oleh PBB sebagai kelompok yang berisiko tinggi terkena kenaikan permukaan air laut.
Sementara menurut Reuters, permukaan air laut di sekitar Tonga diketahui akan meningkat hampir dua kali lipat rata-rata global.
Kemudian di Eropa, Badan Lingkungan Hidup Eropa mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut diperkirakan akan melebihi 10 cm sebelum tahun 2050.