Porostimur.com, Ambon – Pertambangan emas di Gunung Botak, Namlea, Kabupaten Buru merupakan salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran di Maluku, namun sampai saat ini belum dikelola dengan baik dan mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Ardi Septian Labalawa aktivis IMM Maluku kepada porostimur.com menyampaikan bahwa penerimaan investor terhadap pengelolaan tambang tersebut merupakan solusi yang baik bagi Gubernur Maluku selaku pemerintah daerah dan juga solusi bagi anak daerah agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan, Jumat (27/01/2023).
“Saya berharap Gubernur Maluku memberikan dukungan terhadap perizinan pertambangan emas Gunung Botak dan jika izin pertambangan sudah keluar maka saya berharap juga kepada Penjabat Bupati Buru Djalaluddin Salampessy untuk memberikan ruang kepada siapa saja yang ingin berinvestasi di pertambangan emas Gunung Botak,” jelas Ardi.
Ardi menjelaskan bahwa ketika pertambangan di kelola dengan baik ini dapat menekan angka pengangguran di Maluku dengan tenaga kerja dari lokal atau anak daerah sendiri.
“PJ Bupati Buru saat ini setiap kali membangun komunikasi dengan pihak investor selalu dipersyaratkan untuk adanya 75 sampai 80% harus ada tenaga kerja lokal. Ini merupakan langkah-langkah yang harus kita dukung dan sosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya secara baik” tambahnya lagi.
Ardi menambahkan bahwa saat ini banyak oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan aktivitas pertambangan ilegal di Gunung Botak dengan menggunakan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem lingkungan dan bahkan sudah mencemari laut sekitar.
“Kita tidak berpikir tentang saat ini namun kita harus berpikir 1 sampai 10 tahun kedepan terhadap generasi dan anak cucu yang akan datang, memang betul masyarakat sangat menggantungkan nasibnya dengan bekerja di Gunung Botak juga tapi hal ini harus disosialisasikan bahwa kehadiran investor merupakan solusi terbaik untuk kemajuan daerah,” pungkasnya. (Nur Fauziah)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News