Porostimur.com | Labuha: Sejumlah aktivis perempuan dari berbagai Organisasi Kemahasiswaan di Halsel galar aksi dengan mengtasnakan Front Gerakan Perempuan Pemerhati Sosial (FGPPS) Halmahera Selatan bertempat di pusat kota depan Tugu Ikan Desa Tomori, Selasa, (10/12/19).
Aksi tersebut, Front Gerakan Perempuan Pemerhati Sosial (FGPPS) Halsel yang terhimpun dari API KARTINI, IMM, GMKI, PMII, GMNI, dan LMND memperingati “16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan”, dengan menggunakan satu unit sound System aktif dan umbul-umbul berupa spanduk
Dalam orasi masa aksi dengan tegas mengakatan bahwa, Perempuan berderajat lebih renda dari laki-laki, inilah anggapan umum sekarang ini tentang kedudukan perempauan dalam masyarakat.

“Anggapan ini tercermin dari prasangka-prasangka umum, “seperti istri harus melayani suami, seorang istri turut ke Surga atau Neraka bersama suaminya, seorang istri tidak boleh keluar rumah dll. Prasangka-prasangka ini yang mendapat penguatan dari struktur moral masyarakat yang terwujud dalam peraturan Agama dan Adat. “teriak Ila deligasi IMM
Lanjutnya, Atas dasar inilah perempuan selalu memdapat perlakuan yang tidak baik dalam masyarakat, baik dalam bidang Ekonomi, Politik, Sosial, dan Budaya itu sendiri. “pungkasnya