“Proses Transformasi digital didukung oleh kepemimpinan yang kuat dengan otomasi berbagai layanan yang dimiliki melalui mobile services, namun demikian arahan dan tatakelola yang belum terstruktur menyebabkan transformasi digital belum optimal,” sambungnya.
Lekransy dalam kesempatan tersebut juga mengisi sharing session dimana dirinya mempresentasikan kesiapan digital kota Ambon yang mencakup pengemnbangan infrastruktur jaringan dan aplikasi, transformasi digital Desa yang saat ini diterapkan oleh Negeri Rutong, serta pengembangan Command Center sebagai pusat visualisasi dan intergrasi data dan kontrol CCTV yang berada di Balai Kota.
“Pengembangan layanan dan inovasi Command Center Kota Ambon sebagai pengelola kanal pengaduan masyarakat Lapor SP4N, telah mengimplementasikan Omnichanel, yang dalam implementasinya telah dijadikan percontohan Ombudsman Perwakilan Maluku bagi Kota dan Kabupaten lain,” tambahnya.
Lekransy berharap dengan adanya hasil pengukuran ini, semakin memacu Pemerintah Kota Ambon untuk dapat mempercepat Transformasi Digital apalagi kota Ambon telah menjadi salah satu kota cerdas (smart city) di Indonesia.
Untuk diketahui, kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Lembanga Pengembangan Ilmu dan Teknologi ITB, Prof. Taufan mahendrajana, kepala Pusat Inovasi dan Komunitas cerdas, Prof . Suhono supangkat, Plt. Direktur Bakti Kominfo, Sudarmanto, Bupati Banggai, Amirudin, dan Bupati Natuna Wan Siswandi yang hadir secara virtual. (red/mcambon)