Porostimur.com, Ambon – Bulan-bulan Natal, saatnya Mariah Carey berjaya. Memang, lagu ‘All I Want for Christmas Is You’ yang dirilis 1994, masih saja menjadi ‘lagu wajib’ tiap tahun, dan Mariah Carey mendapat keuntungan yang luar biasa setiap natal.
Tahun ini, sepertinya juga akan sama, bahkan lebih, karena Mariah Carey sedikit bebas dari ‘hukum’. Kasus pelanggaran hak cipta senilai $20 juta yang diajukan oleh Andy Stone, berkaitan dengan judul lagu ‘All I Want for Christmas Is You’, dibatalkan.
Andy Stone awalnya mengajukan gugatan terhadap Carey dan rekan penulisnya Walter Afanasieff bulan Juni 2022 lalu, karena merasa judul lagu ‘All I Want for Christmas Is You’ sudah dipakai di lagu yang ia ciptakan, untuk Vince Vance And The Valiants (1989).
Dalam tuduhannya, mereka sengaja melanggar hak cipta (meski sudah mengklaim bahwa mereka membuat ‘turunan’ dari lagu tersebut), sekaligus mengambil keuntungan penuh dari ‘All I Want for Christmas Is You’ sejak 1994 sampai tahun ini.
Padahal ‘All I Want for Christmas Is You’ versi Vince Vance And The Valiants cukup sukses dari tahun 1989-1993.
Selain Andy Stone, ternyata ada 177 lagu lain yang berjudul ‘All I Want for Christmas Is You’.
(red/creativedisc)
