Oleh: Ivan Nasution, Presidium Aktivitis 98 dan Pemerhati Media
Kepemimpinan Anies Rasyid Baswedan dalam menjabat gubernur DKI Jakarta kemarin memang diisi beberapa intrik serta konflik kepentingan, antara pemegang kebijakan (pemprov DKI) dengan kelompok serta golongan politik yang berseberangan terhadap Anies Rasyid Baswedan.
Beberapa program yang pernah dijanjikan Anies Rasyid Baswedan kala kampanye Pilgub DKI Jakarta dahulu, dianggap gagal & bohong oleh oposannya yang kini bersaing di dalam kontestasi pilpres 2024 ini.
Janji pengadaan rumah DP 0% dianggap gagal, dan bahkan dihembuskan kabar hoax yang menyatakan program itu bohong oleh kelompok – kelompok politik yang berseberangan dengan Anies Rasyid Baswedan.
Ada pun rencana pembangunan rumah DP 0% itu ditargetkan sebanyak 232.000 unit, pada akhirnya kemudian target itu diturunkan menjadi 29.336 unit saja.
Hal ini lah yang kemudian menjadi suatu kontroversi & menjadi sebuah kontraksi politik dengan menyebutkan program rumah DP 0% persen itu gagal.
Sebenarnya jika kita mau terbuka pada diri kita sendiri, wabah Covid-19 yang melanda dunia & ditetapkan sebagai pandemi di Indonesia dengan Keppres no. 11 tahun 2020 yang diterbitkan pemerintah pusat, sesungguhnya menjadi faktor penghambat target pembangunan rumah DP 0% sehingga gubernur Anies Baswedan pada saat itu terpaksa menurunkan target yang telah direncanakan.