@Porostimur.com | Ambon : Memasuki pecan yang baru, Senin (3/12), SMA Swasta Krsiten (SMASKris) Yayasan Pendidikan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) Ambon, menggelar penyematan tanda pengenal (ID Card) kepada siswa didik kelas X.
Penyematan ID Card ini dilakukan oleh Pembina Upacara, Th. Ruhulessin,S. PAK dalam acara upacara bendera senin pagi yang dipimpin siswa kelas XII MIA-2, Brayen Lissay.
Upacara bendera yang dirangkaikan dengan penyematan ID Card ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI, XII, pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk para pendidik yang sementara mengikuti kegiatan PPG.
Adapun ID Card yang disematkan kepada peserta didik kelas X ini dibuat oleh pihak sekolah.
Sedangkan penyematan secara simbolis kepada masing-masing perwakilan kelas X dilakukan Ruhulessin yang didampingi oleh masing-masing wali kelas.
Dalam sambutannya, Ruhulessin mengapresiasi seluruh warga sekolah atas kinerja selang sepekan kemarin dilangsungkannya Penilaian Akhir Semester (PAS).
”Untuk peserta didik kelas XII bukan akhir, namun masih ada bimbel-bimbel setiap mata pelajaran yang harus diikuti oleh setiap peserta didik. Tidak ada waktu untuk bermain. Untuk peserta didik kelas X dan XI, untuk segera menyelesaikan segala tanggung jawab yang berkaitan dengan PAS,” ujarnya.
Acara penyematan ID Card sekaligus upacara bendera ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin D. W. Diaz dan diakhiri jabat tangan bersama. Acara penyematan ID Card sekaligus upacara bendera ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin D. W. Diaz dan diakhiri jabat tangan bersama.
Salah satu peserta didik asal kelas X MIA-2, Saylendra Alfons, mengapresiasi penyematan ID Card dimaksud.
”Saya merasa senang sekaligus berterima kasih kepala ibu Pimpinan Sekolah, Dra E. Laturiuw,M.Si dan para pendidik karena telah memberikan ID Card ini secara gratis kepada semua peserta didik. Bahkan ID Card ini memiliki multifungsi yang berguna bagi kami, yakni selain sebagai tanda bahwa kami adalah peserta didik dari SMA Swasta Kristen YPKPM Ambon, juga dapat digunakan sebagai kartu perpustakaan. Kiranya kami dapat mempergunakannya untuk kepentingan kami dengan baik dan benar,” pungkasnya. (indah)