Bank Indonesia Gelar Ekspedisi Rupiah, Sebar Uang ke Wilayah 3T RI

oleh -19 views
Link Banner

Porostimur.com, Ternate – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S. Budiman melapas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023, di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, pada Jumat 27 Januari 2023.

Kegiatan kerja sama BI dengan TNI AL, dengan menggunakan KRI Teluk Weda 526 tersebut akan menyinggahi sejumlah pulau di Maluku Utara dari 27 Januari hingga 1 Februari 2023.

Pulau-pulau yang disinggahi di antaranya Taliabu, Kepulauan Sula, Pulua Obi, Pulau Bacan, dan Mayau Pulau Batang Dua.

Peluncuran Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 Bank Indonesia bersama TNI Angkatan Laut di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Maluku Utara. Foto: Akbar Maulana/kumparan

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, mengatakan Bank Indonesia memastikan ketersediaan mata uang rupiah di seluruh pelosok Indonesia termasuk wilayah 3T. Hal itu untuk memastikan rupiah berdaulat di seluruh wilayah NKRI.

“Ini tidak mudah karena demografi Indonesia, dan ternyata Indonesia berbatasan dengan 11 negara tetangga yang punya mata uang masing-masing. Oleh karena itu kita kerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk memastikan uang-uang kita sampai,” kata Aida saat prosesi pelepasan di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Maluku Utara, Jumat (27/1).

Ekspedisi Rupiah Berdaulat juga membawa beberapa program selain penukaran mata uang, yakni sosialisasi cinta, bangga, paham (CBP) rupiah, program kepemimpinan dari TNI AL, hingga program bantuan sosial.

“Programnya saat ini berkembang, ada program fasilitas kesehatan gratis dari dokter TNI AL, juga ada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk penyaluran zakat, infaq, sodaqoh,” jelas Aida.

Sementara, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim mengatakan setiap perjalanan ekspedisi rata-rata uang rupiah yang disiapkan BI mencapai Rp 4-5 miliar.

“Setiap pulau karena penduduknya enggak banyak, sekali berangkat seperti ini kita bawa rata-rata hampir Rp 4-5 miliar. Sehingga nanti total rata-rata mencapai Rp 88 miliar,” jelas Hakim.

Hakim juga menegaskan rupiah bisa berdaulat di NKRI termasuk di wilayah perbatasan. Namun untuk sepenuhnya uang asing tidak masuk wilayah Indonesia, menurutnya itu perlu waktu.

“Sejauh ini rupiah tetap berdaulat karena tidak ada mata uang asing masuk. Proses makin lama makin berkurang. Kemarin saya dari Sebatik sudah makin jauh berkurang,” pungkas dia.

(red/cermat/halmaherapost)

No More Posts Available.

No more pages to load.