Porostimur.com, Tobelo – Ketua Bawaslu Maluku Utara Masita Nawawi Gani mengajak kepada Badan Eksekutif Mahasiswa se Provinsi Maluku Utara memberikan gagasan dan pikiran dalam mencegah potensi pelanggaran kampanye dan pungut hitung suara pemilu 2024.
“Dalam pemetaan indeks kerawanan Pemilu, Bawaslu Maluku Utara merupakan daerah yang rawan tinggi potensi pelanggaran pemilu,” ujar Masita dalam Rapat Koordinasi Pemetaan dan Potensi Pelanggaran Pemilu 2024 bagi jejaring pengawas partisipatif, di Tobelo, Senin (18/12/2023).
Kata Masita kerawanan itu menjadi tanggung jawab moril bagi Bawaslu dengan melibatkan pengawas partisipatif seperti halnya mahasiswa.
“Pengawasan partisipatif merupakan andalan kami sebagai kepanjangan tangan dalam melakukan pengawasan di lapangan,” ucapnya
Kolaborasi itu diharapkan dapat meminimalisir potensi pelanggaran. “Maluku Utara ini walau jumlah penduduknya sedikit tetapi merupakan menjadi daerah penghasil tambang dan kategori pemilihnya cenderung pragmatis,” tambahnya
Senada dengan itu Anggota Bawaslu Maluku Utara Adrian Yoro Naleng mengharapkan kepada para mahasiswa menjadi jejaring pengawas partisipatif dalam lingkungan kampus dan masyarakat
“Sebagai kelompok masyarakat akademik dan kritis, ini akan menjadi bagian terpenting bagi kami dalam membangun pengawasan partisipatif pemilu 2024,”
“Mahasiswa harus dapat memberikan pemahaman tentang “apa itu demokrasi?” kepada masyarakat,” tambah adrian
Hadir juga dalam rapat koordinasi itu anggota Bawaslu Halmahera Utara Rusni Ibrahim dan para pemateri terundang. (red)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News