“Setelah Allah meniupkan ruh ke dalam jasad Adam hingga ketika ruh itu sampai di kepalanya, Adam pun bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah Tabaraka wa Ta’ala menjawab: ‘Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu)” (HR Ibnu Hibban)
Ketika ruh Nabi Adam AS mulai masuk ke matanya, ia melihat buah-buahan di surga. Setelah ruh tiba di perutnya, mulailah Adam AS berkeinginan untuk makan.
Sebelum ruh tiba di kaki Nabi Adam AS, ia sudah meloncat lebih dulu karena ingin mendekati buah-buahan di surga. Karenanya, dalam surah Al Anbiya ayat 37 Allah menjelaskan tabiat manusia yang memiliki sifat tergesa-gesa.
خُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُو۟رِيكُمْ ءَايَٰتِى فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
Artinya: “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”
sumber: detikhikmah