Porostimur.com, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) membeberkan fakta gempa di wilayah Laut Banda yang terjadi pada Kamis (30/12/2021) dini hari.
Sebelumnya gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dilaporkan mengguncang sejumlah wilayah, salah satunya Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, tepatnya pada pukul 01.25 WIB
BMKG menyebut bahwa pusat gempa atau episenternya terletak pada koordinat 7,68 derajat lintang selatan – 127,55 derajat bujur timur, tepatnya di laut pada jarak 132 kilometer arah Timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku dengan kedalaman hiposenter 183 kilometer.
Gempa yang pada dini hari tadi disebut termasuk jenis gempa menengah (intermediate depth earthquake) yang disebabkan oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng tektonik yang tersubduksi, sehingga gempa ini juga disebut sebagai ‘intraplate earthquake’.
Selain Kabupaten Maluku Barat Daya, gempa juga terasa mengguncang wilayah Tiakur, Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba. Guncangan terjauh dari gempa ini dirasakan hingga di Kota Sorong, Papua Barat.
BMKG menyatakan gempa yang mengguncang wilayah timur Indonesia ini tidak berpotensi tsunami.
Hal tersebut berdasarkan hasil monitoring muka laut setelah gempa terjadi menggunakan peralatan Tide Gauge yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), yang tidak menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di sekitar pusat gempa yang berarti tidak terjadi tsunami.