Sementara itu, tsunami yang bersifat mematikan yang terjadi di Indonesia berdasarkan catatan yang dibagikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami itu, pertama kali terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada 29 Desember 1820, dan menewaskan 500 orang.
Tsunami yang menelan korban jiwa tidak lagi terjadi sampai 107 tahun kemudian di Donggala, Sulawesi Tengah, tanggal 1 Desember 1927, dengan korban meninggal dunia yang berjumlah 50 orang.
Kecamatan Larantuka, yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami bencana tsunami yang menewaskan 13 orang penduduknya pada tanggal 25 Desember 1982.
Sepuluh tahun kemudian, Pulau Flores kembali tertimpa bencana tsunami besar yang merenggut nyawa 2.100 warganya tanggal 12 Desember 1992.
Bencana tsunami yang terjadi di Kota Meulaboh, Aceh, pada 26 Desember 2004, mencetak sejarah sebagai tsunami kedua terbesar yang pernah terjadi di dunia dengan tinggi gelombang mencapai 50 meter dan merenggut lebih dari 230 ribu nyawa penduduk.
Pada saat terjadinya bencana tsunami di Aceh, terdapat hampir seribu alat ukur pasang laut yang memperingatkan datangnya gelombang tinggi.
Sebelum gelombang tinggi tersebut menerjang daratan, gempa dahsyat dengan skala sekira 9,1-9,3 mengguncang Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Getarannya bahkan mencapai Somalia yang berada di Afrika Timur yang berjarak 6000 KM dari Samudera Hindia. (red)