Porostimur.com | Jailolo: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat dengan mengirimkan tim reaksi cepat untuk menangani korban dan pengungsi akibat gempa di Maluku Utara (Malut) Gempa magnitudo 7,1 dengan episentrum 134 km barat laut Jailolo di kedalaman 73 km terjadi, Kamis (14/11) malam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, tim reaksi cepat akan segera melakukan kajian dampak-dampak yang terjadi. “Nanti kalau pemerintah daerah tidak mampu meng-handle, BNPB akan membantu dengan dana siap pakai, baik untuk penanganan korban, pengungsi atau yang lainnya,” ujar Agus di kantor BNPB, Jakarta Santa (16/11).
Meski mengalami kepanikan, hingga hari ini di Jailolo dan Ternate belum ada warga yang mengungsi. Namun, Agus tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada bila ada kerusakan yang membahayakan diri.
“Kami belum merekomendasikan penduduk mengungsi, tapi yang perlu dipastikan rumah tidak ada yang rusak dan membahayakan. Jika diperiksa sudah oke, mereka tidak perlu mengungsi,” ujar Agus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terjadi 150 kali gempa susulan (aftershock) di Laut Maluku. Sebelumnya BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayah Maluku Utara pukul 01.45 WIB, kemudian dinyatakan berakhir pads dicabut pukul 23.33 WIB.