@Porostimur.com | Ternate : Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Maluku Utara diminta untuk tidak tebang pilih dalam menegakkan aturan, khususnya bagi oknum yang terlibat dalam dugaan money politic (politik uang).
Ahl ini ditegaskan Ketua Kawan AHM, Muhammad Ali Anwar, saat berhasil dikonfirmasi wartawan, di Ternate, Sabtu (27/10).
Bawaslu, akunya, harus agar tegas dalam mengambil tindakan terhadap terduga pelaku money politic, termasuk calon gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK).
Politisi Partai Berkarya ini, dengan tegas menghimbau agar cagub AGK memberi contoh yang baik dengan memenuhi panggilan Bawaslu.
”Agar clear tindakan yang beliau lakukan pada hari H masuk kategori money politic atau tidak? Dan ini hanya bisa dibuktikan jika yang bersangkutan memenuhi panggilan Bawaslu untuk klarifikasi,” ujarnya.
Menurutnya, jika calon pemimpin memberi contoh buruk dengan mengabaikan panggilan Bawaslu dan harus dilakukan jemput paksa untuk hadir dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, hanya akan menjadi aib bagi yang bersangkutan.
”Sebagai oranga tua juga sebagai kyai, harusnya AGK jadi contoh yang baik. Masa, sudah dua kali panggilan beliau tidak hadir? Kalau sampai panggilan paksa kan malu jadinya. Masa, kyai dipaksa, apa kata dunia?” tegasnya.
Kasus money politik terutama di Desa Umaloya, terang pentolan yan akrab disapa Boy ini, telah menjadi perhatian publik karena melibatkan calon gubernur petahana.
Sehingga, Bawaslu diharapnya dapat bertindak konsisten, profesional dan tidak takut pada tekanan dari pihak-pihak tertentu.
”Kita minta Bawaslu professional dan konsisten. Kalau Bawaslu Maluku Utara tidak menemui kemajuan dalam kasus ini karena ada pihak-pihak yang sengaja menghambat, kami sarankan agar Bawaslu meminta bantuan penanganan ke Bawaslu RI,” terangnya.
Atas semua pelanggaran dan kasus yang terjadi, tambahnya, masyarakat pendukung AHM-RIVAI pun dihimbaunya terus mengawal dan mem-folow up nya.
”Ayo kita kawal sama-sama, ini bukan hanya semata soal AHM-RIVAI, tetapi soal masa depan demokrasi dan masa depan Maluku Utara yang sama-sama kita cintai,” pungkasnya. (keket)