@Porostimur.com| Ambon : Seluruh data tentang bencana alam yang terjadi di dalam wilayah Kota Ambon selang 2 bulan terakhir, berikut kerusakan yang ditimbulkannya, akan didata kembali oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon.
Data ini, kemudian akan diusulkan sebagai bantuan korban bencana dari BPBD kepada pihak Pemkot Ambon.
Hal ini dibenarkan Kepala BPBD Kota Ambon, Demmy Paais, saat berhasil dikonfirmasi @porostimur.com, di ruang kerjanya, Selasa (3/7).
”Setelah diinventarisir kami akan langsung mengajukan data inventarisasi korban bencana untuk ditindaklanjuti oleh Walikota Ambon,” ujarnya.
Data yang berhasil dihimpun Porostimur.com dari tubuh BPBD Kota Ambon menyebutkan, longsor dan banjir terjadi hampir pada semua titik.
Banjir saja, melanda Kecamatan Sirimau, khususnya di Kelurahan Batu Gajah merusak 19 rumah 21 KK, Kelurahan Ahusen (17 rumah 24 KK), Kelurahan Karang Panjang (17 rumah 20 KK), Kelurahan Batu Meja (8 rumah 10 KK), Kelurahan Uritetu (28 rumah 32 KK), Kelurahan Rijali (23 rumah 28 KK), Negeri Batu Merah (68 rumah 72 KK), Kelurahan Waihoka (20 rumah 25 KK) dan Negeri Hative Kecil (8 rumah 11 KK).
Untuk Kecamatan Nusaniwe, banjir melanda Kelurahan Urimessing (11 rumah 13 KK) dan di Kecamatan Baguala yakni Negeri Passo (37 rumah 37 KK) dan Desa Waiheru (22 rumah 23 KK).
Sementara longsor yang terjadi melanda Kecamatan Sirimau seperti Kelurahan Waihoka (6 KK 28 jiwa), Kelurahan Amantelu (1 KK 3 jiwa), Kelurahan Batu Meja (4 KK 21 jiwa), Kelurahan Karang Panjang (9 KK 40 jiwa), Kelurahan Batu Gajah (4 KK 22 jiwa), Negeri Batu Merah (10 KK 42 jiwa), Negeri Soya (3 KK 17 jiwa) dan Negeri Hative Kecil (1 KK 5 jiwa), serta 1 unit fasilitas umum yang rusak ringan.
Untuk Kecamatan Nusaniwe longsor terjadi di Kelurahan Urimessing (6 KK 25 jiwa), Kelurahan Mangga Dua (1 KK 6 jiwa), Kelurahan Benteng (4 KK 19 jiwa)), Kelurahan Kudamati (1 KK 4 jiwa).
Sedangkan Kecamatan Leitimur Selatan (Litisel), longsor melanda Negeri Hatalai (1 KK 3 jiwa).
Secara keseluruhan jumlah pengungsi mencapai 3677 jiwa.
Ditambahkannya, sebanyak 1.278 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 10 cm hingga 1,2 meter.
Selain itu, tambahnya, banjir juga menyebabkan jebolnya 1 lot talud sungai.
Bahkan longsoran tanah menyebabkan kerusakan berat pada 13 unit rumah dan 1 unit TPQ, serta 51 unit rumah terancam longsor. (shinta)