Oleh: Rudy Rahabeat, Pendeta GPM
Duduk di teras depan pastori Jemaat GPM Bebar Barat di pulau Damer sembari memandang lautan teduh tak bergelombang, suatu panorama yang memesona. Pastori yang letak di ketinggian ini menawarkan view yang indah dan menawan. Beberapa hari yang lalu angin menderu, mengocok-ngocok perut samudera dan memendar menjadi gelombang yang bising. “tebing-tebing gelombang” frasa Pendeta Roby Mamuly, Ketua Klasis GPM Damer yang sudah 11 tahun melayani di pulau yang memiliki gunung api aktif itu, gunung Buarlali atau Wuarlali.
Di sebelah kiri teras pastori mata memandang Jemaat GPM Kumur yang mungil. Desa Kumur dan Bebar Barat dipisahkan sebuah sungai. Saat ini sedang dibangun jembatan beton yang menghubungkan dua desa tersebut. Tahun lalu saya sempat datang di Kumur untuk meresmikan gedung gereja Imanuel. Saya menduga nama gedung gereja ini diberikan oleh orang-orang Belanda.
Secara umum pemerintah Belanda kala itu memberi nama Imanuel bagi daerah-daerah yang dianggap sebagai pusat kendali pemerintahan. Gereja GPIB Imanuel Gambir di Jakarta, gereja Imanuel (gereja Ayam di Ternate), gereja GPIB Imanuel di Watampone (Bone Sulawesi Selatan), dll merupakan jejak-jejak sejarah itu.