Cerita Para Jurnalis dari Medan Perang Gaza yang Diliputi Ketakutan

oleh -15 views

Porostimur.com | Gaza: Sejumlah jurnalis Palestina menceritakan tentang ketakutan dan kelelahan mereka selama bertugas meliput di medan perang Gaza, di mana bom Israel mangancam setiap saat.

Eskalasi konflik telah berlangsung berminggu-minggu antara Palestina dan Israel, dari kekerasan di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Setidaknya 222 orang tewas, termasuk 63 anak dalam serangan bom Israel di Gaza, menurut otoritas kesehatan.

Sedangkan, sedikitnya 12 orang, termasuk 2 anak di Israel tewas dalam serangan roket dari Hamas.

Link Banner

Serangan Israel telah menyebabkan beberapa bangunan bertingkat tinggi di Gaza jadi sasaran penghancuran. Di antaranya adalah blok menara al-Jalaa yang berisi kantor media internasional.

Para pendukung kebebasan pers mengutuk serangan itu sebagai upaya untuk membungkam jurnalis.

Baca Juga  PSG dan Dortmund ke Semifinal Liga Champions, 2 Wakil Spanyol Terdepak

Melansir Al Jazeera pada Rabu (19/5/2021), sejumlah jurnalis Palestina mengungkapkan dukanya yang diliputi ketakutan dan tekad menyampaikan cerita di balik eskalasi bentrokan Palestina dan Israel yang berlangsung di Gaza:

Ghalia Hamad

“Setiap kali saya mendengar bom, saya merasa panik dan langsung menelepon ke rumah untuk memeriksa keluarga saya,” ungkap Hamad kepada Al Jazeera.

Wartawan berusia 30 tahun, yang bekerja sebagai koresponden Al Jazeera Mubasher di Jalur Gaza yang terkepung, memiliki 2 putri, berusia 5,5 tahun.