Porostimur.com, London – Brexit, keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE), menandai titik balik bersejarah dalam politik Eropa dan hubungan internasional. Sejak referendum pada tahun 2016, proses rumit dan kontroversial untuk menegosiasikan syarat-syarat kepergian Inggris dan membangun hubungan pasca-Brexit dengan UE memiliki dampak yang luas.
Lalu apa saja dampak Brexit pada hubungan UE-Inggris dan pada politik Eropa?
Proses negosiasi antara UE dan Inggris penuh dengan tantangan, yang mengakibatkan beberapa penundaan dan hampir gagal. Akhirnya, Inggris resmi meninggalkan UE pada tanggal 31 Januari 2020, diikuti periode transisi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Elemen-elemen kunci dari negosiasi tersebut melibatkan biaya pemisahan, hak-hak warga, dan isu yang kontroversial mengenai perbatasan Irlandia.
Brexit menimbulkan perubahan ekonomi yang signifikan bagi Inggris dan UE. Inggris kehilangan akses tanpa hambatan ke Pasar Tunggal dan bebas bea cukai Uni Eropa yang akhirnya menambah hambatan perdagangan dan ketidaksesuaian regulasi.
Administrasi usaha menjadi bertambah, begitu juga pada pemeriksaan bea cukai, dan hal ini mengganggu rantai pasokan, yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan menambah biaya.