“Iya (sungai Sagea tercemar) itu terjadi sekitar tiga hari yang lalu dan itu juga membuat warga di Desa Sagea dan Desa Kiya kaget, masa tara (tidak) hujan kok air warna kuning bagaimana, sementara cuaca tiga hari lalu sampai saat ini kan panas,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Weda Utara Ipda Jarot Cahyono mengatakan warga yang melakukan demo melewati batas-batas prosedur pengamanan. Aparat di lapangan kemudian menembakkan gas air mata menghalau massa.
“(Ricuh) karena yang mereka lakukan itu sudah melewati batas-batas prosedur pengamanan, mereka sudah melewati ring 1, ring 2, sehingga ring 3 yang harus bertindak,” ujar Ipda Jarot.
“Intinya, mereka itu tuntutannya kan tidak diakomodir sama pihak perusahaan, maunya perusahaan juga tidak diterima oleh mereka. Artinya tidak ada titik temu, sehingga mereka memaksakan masuk dengan memundurkan truk yang mereka gunakan itu membuka ring 1 dan ring 2, sehingga ring 3 yang harus menindak tegas,” lanjutnya.
sumber: detikcom