Di Balik Keindahan Masjid Apung Al-Manafi, Ada Kasih Seorang M. Thaher Hanubun

oleh -255 views

Porostimur.com, Langgur – Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun, merupakan penggagas Masjid Terapung Al-Manafi Dian Pulau. Masjid terapung pertama di Maluku yang diawali dengan meletakan batu pertama, meninjau dan turun langsung bersama warga masyarakat membangun hingga meresmikannya masjid tersebut dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp6 miliar.

Masjid tersebut diresmikan Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun yang ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemukulan bedug pada hari Kamis (28/9/2023) kemarin, di Ohoi Dian Pulau.

Pada saat meresmikan masjid terapung tersebut, Thaher Hanubun nampak terharu dan bersyukur karena dirinya merupakan penggagas sekaligus turun langsung terlibat dalam pengerjaan hingga meresmikannya.

Dalam sambutannya, Bupati Thaher mengatakan, “Di suasana hari bersejarah ini, bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal, yakni hari dilahirkannya manusia agung, sebaik-baiknya makhluk Al-Mustofa Muhammad SAW, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan inayah-Nya, kita dapat hadir bersama dalam acara peresmian Masjid Al-Manafi Ohoi Dian ini”.

“Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa ajaran yang penuh dengan nilai-nilai persaudaraan, kerukunan, dan kasih sayang bagi segenap alam,” ujarnya.

Hanubun mengatakan, memiliki masjid yang berdiri megah dan indah adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi umat Muslim, seperti Masjid Al-Manafi ini, yang merupakan satu-satnya Masjid Terapung di Maluku Tenggara. Masjid dalam Islam mempunyai peran sebagai pusat peradaban dan kegiatan, selain tempat ibadah.

Baca Juga  Demo di Istana, Warga Haltim Usung 5 Tuntutan Soal Tambang

Dirinya menambahkan, bulan ini beberapa masjid di Maluku Tenggara sudah diresmikan, antara lain: Masjid Al-Idrus Ohoi Wait, Masjid Al-Amin Mataholat, Al-Umrowi Elat, Masjid Al-Kaff Wain Lama, dan Alhamdulillah hari ini Masjid Al-Manafi Dian Pulau

“Semoga kerja keras dan pengorbanan panitia dan masyarakat baik moril mapun materil, segala lelah, tenaga dan juga keringat yang bercucuran demi mambangun masjid ini menjadi amal sholeh yang mengantarkan kita mendapat istananya di surganya nanti,” ujar Bupati Thaher.

Hanubun bilang, barangsiapa yang membangun masjid, maka Allah akan membangunkan baginya semisalnya di surga.

“Saya melihat masjid ini telah berubah total, menjadi indah dan semakin kelihatan tertata rapi yang awalnya masjid ini akan dibangun di darat namun saya menyarankan agar dibangun di laut, dan Alhamdulillah sekarang telah berdiri terapung dan indah layaknya taman surga,” papar Hanubun.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi karena dalam proses pembangunan ini tidak hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah, tetapi juga memperhatikan aspek arsitektur, aspek seni, aspek estetika. Dan yang tidak kalah penting, tetap mempertahankan pada kaidah-kaidah budaya bangunan masjid,” sambungnya.

Baca Juga  Dari Rahim Ikan Fufu dan Puisi-puisi lain Mansyur Armain

Bupati Thaher juga mengatakan, masjid ini menjadi destinasi wisata religi favorit baru. Kenyamanan dan kemegahan arsitektur diharapkan membuat jemaah makin khusyuk dalam beribadah dan betah berlama lama menghabiskan waktu di dalam masjid.

Thaher memaparkan, zejak zaman Nabi Muhammad SAW, masjid mempunyai beragam fungsi. Ada fungsi edukasi, wisata, dan sosial di sana. Misalnya, masjid yang dilengkapi dengan taman-taman yang indah dan museum.

“Taman mengundang orang untuk berkumpul. Mereka bercengkrama, menimba ilmu, dan menghabiskan waktu di sekitar masjid. Di sinilah masjid memenuhi fungsi sosialnya. Ketika tiba waktunya sholat, jamaah kemudian berkumpul dan menunaikan sholat tepat waktu. Sungguh indah,” katanya.

Menurut Hanubun, masjid kini adalah juga pusat dakwah yang modern. Merujuk pada fungsi masjid dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah dan pendidikan agama, konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi dan kewirausahaan di masjid.

Di sisi lain, kata dia, masjid jadi wadah penguatan moderasi beragama. Moderasi beragama penting di tengah kemajemukan yang dipunyai Maluku Tenggara. Menjadi logis karena masjid adalah tempat umat berkumpul. Dengan begitu materi moderasi beragama bisa disampaikan dengan efektif, misalnya melalui khutbah jumat, kajian, seminar, forum diskusi, atau majelis ta’lim.

“Janganlah kita melupakan tugas utama umat Muslim, yakni memakmurkan masjid. Jangan sampai masjid megah berdiri, namun minim jamaahnya. Nabi SAW mengingatkan: Sungguh akan datang pada umatku suatu masa di mana mereka saling bermegah-megahan dengan membangun masjid tapi yang memakmurkannya hanya sedikit (HR. Abu Daud). Saya berharap semangat membangun Masjid Al-Manafi ini harus juga diikuti dengan semangat memakmurkannya, dan masjid ini bukan hanya baru secara fisik, tetapi jauh dari itu sebagai sarana untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT,” tukas Hanubun.

Baca Juga  Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Keerom Papua

“Masjid juga harus menjadi tempat pemberdayaan umat, dan sebagai pelopor dakwah bil-hal moderasi muslim Maluku Tenggara. Masjid Al-Manafi harus menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di dalam mengembangkan syiar Islam yang menyejukkan, yang membangun toleransi, dan membangun perdamaian serta persatuan. Saya titip pesan kepada Bapak Imam Masjid dan juga badan pengurus/ Takmir Masjid, agar menjaga Masjid AlManafi ini dengan baik sehingga tetap indah, tetap bersih, dan menjadi tempat yang nyaman bagi umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas keagamaan lainnya, dan yang tidak kalah pentingnya mengembangkan program dan kegiatan yang kreatif, sehingga Masjid AlManafi semakin ramai, semakin makmur, dan didatangi umat yang sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. (Dewi Sirwutubun)

Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.