Di Senja Ini dan Dua Puisi Lain Firman Wally

oleh -64 views

DI SENJA INI

Senja ini kuraba tubuh laut
dengan mataku yang dibasahi oleh rindu
nampak buih memutih
dengan bau anyirnya yang menyengat
kuteringat
akan dulu ayah mengajaku berlayar
sementara tubuhku masih beraroma miyak taon
masih dipoles bedak seputih awan menjaring langit
Aku tidak peduli, sebab bagiku teman yang paling membuatku nyaman
adalah lautan
selain kasih ibu selama diriku dalam kandungan
: di sana kusaksikan ombak saling berkejaran
tuk memeluk bebatuan di bibir pantai yang damai
adakalanya burung-burung menenggelamnya dirinya
serta mimpi-mimpi agar kembali
dapat memulangkan apa yang dia cari

Asyik, tidak berisik
Senang paling tenang

Di senja ini
aku ada di sini mengeja kembali rindu
dengan puisi-puisi
diiringi lagu-lagu bernuasa bahari
menemani hari

Halong, 21 Oktober 2022

=======

DI MUARA YANG TAK LAGI TERDENGAR SUARA

Di muara tempat kami menggetarkan tawa
kini tak lagi ramai
yang ada hanya riak ombak ditiup angin
juga ikan-ikan berlarian
seperti kebersamaan
yang telah jauh bertualang

Tidak lagi terdengar suara
tubuh jatuh di muara
atau tangan saling memukul
bahu saling merangkul

Kini nampak sunyi
yang terdengar dalam hati
hanyalah
Kamu, kalian ada di mana?”

Halong, 21 Oktober 2022

========

JIKA KALIAN ADA DI SINI

Jika kalian ada disini
menyatu bahu
memikat mata
menjahit suara
mungkin kita sudah bercerita
tentang kail yang mulai lurus
atau tali senar yang kerut tak terurus

Kita akan bercerita
tentang tubuh dihantam gelombang
namun hati tak menyimpan dendam
tentang ikan siapa yang paling berbagi warna
menambah aroma sedap ikan kuah

Kita akan bercerita tentang kita
yang selalu setia
seperti ombak dan bibir pantai di mata kita

Halong, 21 Oktober 2022

=======

No More Posts Available.

No more pages to load.