Porostimur.com, Gaza – Seorang pejabat senior militer Israel pada Maret 2024 lalu meyakini kalau kondisi milisi Hamas sudah kocar-kacir setelah digempur tanpa henti sejak Perang Gaza berlangsung pada Oktober 2023 lalu.
“Apakah Hamas masih ada secara militer? Ya. Apakah Hamas terorganisir? Tidak! Jalan untuk menghancurkan mereka sepenuhnya masih terus berlanjut,” ujar pejabat tersebut dengan nada optimistis.
Namun setelah dua bulan kemudian, atau tujuh bulan sejak Hamas menyerang Israel selatan, janji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghilangkan kelompok milisi Palestina itu dari Gaza belum terwujud.
Seorang penulis buku “HAMAS” terbitan Times, Beveley Milton-Edwards bahkan mengeklaim Israel telah gagal menghancurkan Hamas sebagai kekuatan militer dan politik.
Israel memperkirakan, saat menyerang negaranya di bagian selatan yang merenggut nyawa hampir 1.200 orang, milisi Hamas memiliki kekuatan antara 30.000 hingga 40.000 pejuang.
Tiga bulan kemudian, dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, analis militer Yoav Zitun mengakui kalau tentara Israel setiap hari “kagum” dengan betapa kuatnya Hamas dalam menghadapi serangan udara dan darat yang intens oleh Pasukan Pertahanan Israel ( IDF).