Empat Puisi Josephina Janwarin

oleh -379 views

Biarkan Beta Cerita

Senja menyapa di bibir pantai
Kuterjemahkan tubuhku dalam sinarnya
Lalu kami bercerita.
Tentang Evav tercinta
Yang gelisah, kulum duka
Tapi pesonanya selalu sebar cinta
Kendati hati serasa binasa!

Evav adalah peluh,
Orang tatua untuk anak cucu
Peluh terbungkus doa, untuk katong yang hanya berkoar

Ale deng beta, Ya’a en O’ e
Mari beta bicara
Tentang Arut yang rasa pedih tak dibiarkan berteduh di rumahnya
Tentang Kayu der yang terkoyak-koyak bahkan sebelum terlahir!
Tentang pasir putih seputih salju diperkosa oleh sampah-sampah jalang di bibir pantai!
Lalu, haruskah kita pukul dada dan bangga????????

Beta Evav, ale Evav
Ayo !!Katong menyalak dengan suara keras
bak anjing yang tak berhenti melafaskan kidung-kidung kebanggaan
Membumi hanguskan telinga-telinga kesimerlapan
Tak usah perduli siapa mereka!!

Beta Beta Evav, ale Evav

Beta laut yang teduh nan bisu
Beta ombak yang memecah pantai
Beta nyanyian pilu tak berujung
Beta semilir angin yang meninabobokan ale dengan lagu Renangee

Mari…tolong peluk beta
Mari…tolong peluk Evav dan cintai
Bawa dia ke teluk kasih
Tak perlu jadi kekasih
Asal katong bisa berbagi

Ini beta pung cerita
Tentang Evav yang katong cinta
Mungkin tak sempurna tapi penuh asa

Di putih tulang katong bersumpah
Di merah darah katong cerita
Tentang Evav tercinta
Bahkan jika dia pung bayang menyentuh tanah
Katong tongka sekuat tenaga agar tak jatuh
Lalu doa, semoga bersama terbitnya mentari,
Evav selalu lestari.