Film ini tidak hanya menggambarkan momen-momen romantis antara Anies dan Fery, tetapi juga berbagai rintangan yang harus mereka hadapi. Anies, yang berasal dari keluarga ternama, menghadapi perjuangan mendapatkan restu dari orang tua Fery. Selain itu, film ini juga mengangkat tema perbedaan budaya dan agama yang menjadi halangan dalam hubungan mereka.
Dalam film ini, penonton akan disuguhkan dengan narasi yang menggambarkan bagaimana Anies dan Fery saling berjuang untuk mempertahankan cinta mereka di tengah berbagai kompleksitas dan konflik yang ada. Kisah ini tidak hanya menyoroti aspek romantika, tetapi juga mengangkat nilai-nilai tentang komitmen, kesetiaan, dan perjuangan dalam menjalani hubungan yang berbeda latar belakangnya.
2. Fakta Menarik
Fakta menarik pertama, H. Beni Pensong selaku Produser Eksekutif, menyatakan bahwa film ini tidak hanya bertujuan menghibur penonton dengan kisah cintanya, tetapi juga ingin menginspirasi publik melalui pesan-pesan tentang persahabatan dan nilai-nilai kekeluargaan yang membentuk karakter Anies Baswedan sebagai sosok yang tangguh.
Fakta kedua, film yang menampilkan M. Fahad sebagai pemeran utama yang menggambarkan Anies Baswedan pada usia 18 tahun ini mengisahkan tentang kisah cinta masa muda Anies. Cerita ini berlatar belakang di sekitar Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, di mana Anies pertama kali bertemu dengan Fery Farhati dalam suasana kehidupan mahasiswa yang baru.