Dikatakan, di era disrupsi dan era digital saat ini, semua masyarakat mengalami goncangan dan perubahan yang cepat, termasuk dalam kehidupan agama-agama dan gereja.
Olehnya itu, sangat diperlukan daya lentur gereja dan agama-agama untuk merespons perubahan tersebut.
“Saya yakin para Pendeta dan seluruh warga GPM terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia, menjadi SDM unggul yang dapat terus eksis di tengah pusaran zaman ini,” ucapnya.

Ia berharap, GPM terus melakukan inovasi dalam pelayanannya serta mengembangkan teologi yang inklusif, yang merangkul agama-agama dan turut bekerjasama dengan pemerintah maupun swasta serta jaringannya untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Semua itu, lanjut gubernur, dilakukan karena gereja dan agama-agama pada umumnya dipanggil untuk menghadirkan kebaikan dan kemaslahatan bagi seluruh ciptaan Tuhan di muka bumi ini.
“Saya yakin dengan senantiasa merajut kebersamaan dan persaudaraan yang penuh kasih, GPM akan terus eksis dan menjadi bagian dari sejarah kemanusiaan dan kebangsaan serta peradaban di Maluku, Maluku Utara, Indonesia bahkan dunia. Teruslah menanam dan menyiram, Tuhan jua yang memberi pertumbuhan dan buahnya. Dirgahayu Gereja Protestan Maluku,” ucap gubernur. (Keket)