Porostimur.com, Labuha – Sebuah video yang memperlihatkan kericuhan antara para jurnalis dan ajudan serta pengawal Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi saat Sherly yang dijuluki “Gubernur TikTok” itu melakukan kunjungan kerja di Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Senin (30/6/2025). Di mana sejumlah jurnalis yang hendak meliput agenda gubernur, mendapat perlakuan yang tidak pantas dari oknum TNI dan ajudan Sherly Tjoanda.
Dalam video yang beredar luas, tampak wartawan dihalangi dan diminta menjauh, bahkan dilarang mengambil gambar gubernur yang tengah berada di posko utama penanggulangan banjir.
Akibat insiden tersebut, seluruh jurnalis yang berada di lokasi memutuskan untuk menarik diri dan tidak mempublikasikan berita apapun terkait kunjungan Sherly Tjoanda.
Aksi ini disebut sebagai bentuk protes sekaligus peringatan bahwa tugas pers adalah amanat undang-undang yang tidak boleh diintervensi oleh siapa pun.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Halmahera Selatan, Nandar Jabid, mengecam keras tindakan penghalangan tersebut.
“Ini bentuk pelecehan terhadap profesi kami. Kami hadir secara resmi sebagai pers yang menjalankan tugas jurnalistik. Tapi justru diperlakukan seperti pengganggu. Ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Nandar.
