Porostimur.com, Ambon – Dua orang korban kekerasan dengan pelaku dua oknum prajurit TNI AU yang berdinas di Lanud Pattimura Ambon, menyebut tidak melihat senjata tajam pada insiden di Karaoke X9 Club & KTV.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh kedua korban, yakni Sandi dan Tania yang dihadirkan pada konferensi pers yang digelar pihak Lanud Pattimura Ambon, Minggu (1/10/2023) di Red Brick Cafe, Karang Panjang, Ambon.
Sandi mengaku, saat itu dirinya dimintai tolong untuk mengantar Tania pulang. Namun niat baiknya itu, justru berujung salah paham dengan dua oknum prajurit TNI-AU yang
Sandi mengaku dirinya, tidak mengetahui secara pasti apakah ada senjata tajam atau tidak saat insiden yang menyebabkan punggung tangan kiri Tania terluka itu.
“Memang ada salah paham kecil sama oknum ini. Tapi luka yang dialami Tania itu, saya juga tidak tahu terkena apa. Karena saat itu saya tidak melihat ada senjata tajam,” kata Sandi.
Sandi bilang, kejadian berawal karena terduga pelaku sudah dalam pengaruh minuman keras.
“Dan namanya orang mabuk ini kan suara agak kencang, sehingga terjadi cekcok, dan terjadilah kejadian itu,” tukasnya.
Sandi menambahkan, selaku korban, dirinya memilih untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
“Saya melihat ada niat baik dari pihak Lanud Pattimura, sehingga kita mengambil kesimpulan untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” pungkasnya.
Sementara korban Tania mengatakan, insiden itu terjadi begitu cepat sehingga dirinya tidak menyadarinya, apalagi saat itu dirinya sadang berada di bawah pengaruh alkohol.
“Saya dalam pengaruh alkohol jadi tidak ngeh sama kejadiannya. Tiba-tiba kaget saja ada perkelahian, terus tangan saya berdarah. Tapi tidak melihat ada senjata tajam,” pungkasnya. (red)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News
