Ia berkata, “Pendapat yang benar adalah (Hadits ini) bermaksud bahwa Allah mencabut semua keberkahan dari segala sesuatu, termasuk keberkahan waktu. Dan ini merupakan salah satu tanda dekatnya Kiamat.”
Secara bahasa, kata “berkah bermakna al-Ziyadah (bertambah) dan berkembang. Kata ini lalu digunakan untuk menunjukkan kebaikan yang banyak seperti dalam firman Allah: “Kitab penuh berkah” dan “malam penuh berkah”, yang artinya penuh kebaikan yang banyak.
Rasulullah ﷺ juga sering kali mendoakan para sahabatnya agar Allah memberkahi mereka, seperti doa beliau untuk Abu Qatadah, “Ya Allah, berkahilah kulit dan rambutnya.” Sejak saat itu, kulit dan rambut Abu Qatadah tidak pernah berubah meski usianya makin bertambah. Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq bercerita bahwa Abu Qatadah wafat pada usia 70 tahun namun kulit dan rambutnya bagaikan anak berusia 17 tahun.
Imam Abdul Wahab Sya’rani bercerita tentang gurunya Syaikh Zakaria Al-Anshari (pelajar fiqh Mazhab Syafi’i pasti mengenal nama ini). “Selama dua puluh tahun aku melayaninya, belum pernah aku melihat beliau dalam kelalaian atau melakukan sesuatu yang tak berguna, baik siang ataupun malam hari. Jika seorang tamu berbicara terlalu panjang kepadanya, beliau segera berkata dengan tegas: “Kau telah membuang-buang waktuku.”