Hamzah : Apresiasi Dialog Kebangsaan di Kota Ambon

oleh -14 views

@Porostimur.com | Ambon : Pentingnya dialog kebangsaan digelar kaena merupakan upaya awal menyusun fondasi kebangsaan yang berkebhinekaan.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI),  H. Fahmi Hamzah,SE, kepada wartawan, usai menghadiri dialog kebangsaan dan jumpah tokoh Maluku, di Swiss-bell Hotel, Rabu (18/7).

Acara temu kebangsaan yang digelar ini mengusung tema ”Mendorong kontribusi daerah wujudkan Indonesia bersatu dalam kebhinekaan”.

”Tadi kita sudah ceritakan pentingnya dialog karena infrastruktur pertama yang lahir di Indonesia itu adalah jalan pikiran ketika para pemimpin bangsa berdialog datang dari seluruh Indonesia mempertemukan pikiran mereka maka lahirlah keindonesiaan kita ini,” ujarnya.

Dialog yang digelar ini, akunya, memberikan kesempatan bagi para pemimpin dari seluruh pelosok Indonesia bertemu dengan para pejabat daerah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat maupun seluruh elemen masyarakat yang ada.

Pasalnya, baik pemerintah pusat (pempus) maupun pemerintah daerah (pemda), berkewajiban mengupdate perkembangan dan masalah yang terjadi dalam kehiduan masyarakatnya, guna menyukseskan sebuah proses pembangunan.

”Ini yang kurang, kalau saya mendengar respons dari masyarakat kita ini kayaknya ada protes kepada Pemerintah Pusat yang kurang ngomong,” jelasnya.

Dijelaskannya, usai menuntaskan sebuah acara dialog yang ditayangkan oleh sebuah stasiun TV, dirinya kemudian dihubungi tokoh adat dari Provinsi Papua yang mengeluhkan sikap pempus yang menyelesaikan masalah Free Port tanpa memberitahukan masyarakat maupun dan elemen perwakilannya.

Baca Juga  Mirip Agya Cs! Segini Konsumsi BBM Mitsubishi Xforce Hybrid

Karena itu, tambahnya, Dialog Kebangsaan yang digelar ini merupakan sebuah wadah untuk menyambung kembali percakapan dengan masyarakat yang ada khususnya atas masalah yang terjadi dalam masyarakat.

Selain itu, terangnya, menjadi penyambung lidah rakyat merupakan tugas dan tanggung jawab pihaknya sebagai anggota legislatif yang merupakan representasi dari masyarakat itu sendiri. (shinta)