Hamzah Haz, Gus Dur, dan Moral Bagus bagi Masa Depan Bangsa

oleh -47 views

Dalam pidatonya tanpa teks di depan para Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Istana Merdeka Selatan, Jumat 26 Oktober 2001, Hamzah Haz nenyatakan dirinya adalah orang yang cukup menentukan naiknya Gus Dur ke kursi presiden pada Oktober 1999.

Dia menolak pendapat yang mengatakan Amin Rais yang menentukan Gus Dur jadi presiden.

“Seandainya Ketua Umum PPP waktu itu bukan orang NU (dirinya), belum tentu Gus Dur jadi presiden,” ungkapnya.

Hamzah Haz mengungkapkan pada pertemuan yang sangat kritis dari tengah malam sampai pagi hari, pada pertengahan Oktober 1999, akhirnya dia memutuskan PPP mengajukan nama Gus Dur untuk jadi calon presiden di depan fraksi-fraksi partai lain.

Baca Juga  Masihkah Prabowo dalam Bayang-Bayang Jokowi?

Menurut Hamzah Haz, kalau tidak ada keputusan PPP, tidak akan ada yang jadi presiden saat itu.

“Waktu itu yang diminta untuk maju jadi calon presiden adalah Amien Rais, Akbar Tanjung dan saya sendiri. Doktor Amien Rais tidak mungkin karena sudah jadi Ketua MPR dan telah mencalonkan Gus Dur. Saudara Akbar Tanjung juga tidak mungkin karena Partai Golkar terpecah… sedangkan saya jika maju bisa kalah dengan Ibu Megawati. Jadi bukan Doktor Amien Rais yang menentukan, karena pada pukul 03.30 waktu itu, Doktor Amien Rais meninggalkan pertemuan dan entah pergi ke mana,” demikian Hamzah Haz berkisah tentang naiknya Gus Dur jadi presiden (Kompas, 28 Oktober 2001).

No More Posts Available.

No more pages to load.