Tahun 2012, setelah dirinya tidak lagi jadi wakil presiden, dalam tulisannya yang dimuat dalam buku Megawati, Anak Putra Sang Fajar, Hamzah Haz mengatakan, ”Saya telah mengundurkan diri dari dunia politik… Kegiatan saya sekarang ini adalah mempersiapkan bekal untuk akhirat.”
Tiga belas tahun kemudian, pada Rabu, 24 Juli 2024, Hamzah Haz wafat pada usia 84 tahun, menyusul Gus Dur.
BJ Habibie, Gus Dur, Megawati yang didampingi Hamzah adalah empat tokoh yang mencoba memperbaiki kapal Republik Indonesia yang menjadi oleng (rusak) setelah 32 tahun di bawah nahkoda pemimpin Orde Baru, Soeharto.
Kapal itu selamat dari bencana. Kerja keempat tokoh itu cukup lumayan, hingga bisa menyelenggarakan lima kali pemilihan presiden secara langsung.
Kembali kita kenang Gus yang lengser dari kursi presiden, Senin, 23 Juli 2001 dan wafat pada Rabu 30 Desember 2009.
Warisan Gus Dur untuk bangsa ini jauh melampaui warisan bangunan fisik, seperti jalan raya, berdirinya gedung-gedung/kota baru di atas bongkahan batu bara yang panas membara, pabrik-pabrik terbesar di dunia yang bikin rusak alam dan seterusnya.
Gus Dur jadi presiden antara lain bukan karena menebar janji akan membuat mobil buatan Indonesia. Bukan seperti itu. Ketika Gus Dur jadi presiden tidak berjuang untuk posisi anak-anak dan menantunya.