Porostimur.com, Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel berencana untuk memperbesar kapasitas produksi melalui akuisisi tambang-tambang nikel. Perseroan optimistis industri nikel masih prospektif.
Harita Nickel akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memuluskan rencana akuisisi tersebut. Perseroan siap menerbitkan saham baru maksimal 18,92 miliar saham (30%) atau minimal 6,3 miliar saham (10%).
Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy mengatakan, pihaknya mengincar tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara. Namun, dia belum bersedia mengungkapkan lebih rinci.
“Kami fokusnya tetap di Pulau Obi. Karena semua fasilitas dan infrastruktur kami ada di sana dan itu yang akan kami maksimalkan,” kata dia dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Secara industri, Roy menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi kondisi oversupply nikel akibat peningkatan produksi, khususnya di Indonesia. Namun, situasi ini tidak sepenuhnya negatif. “Setelah beberapa kali bertemu dengan analis dan perusahaan sekuritas dari luar negeri, mereka menyampaikan bahwadia kondisi oversupply ternyata tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya,” tutur dia.
Adapun industri pengguna terbesar feronikel, yaitu stainless steel, menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Pada tahun lalu, pertumbuhan industri stainless steel di China mencapai 8%, jauh di atas estimasi pasar. “Ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap nikel tetap kuat, meski ada peningkatan produksi,” paparnya.