Hasyim Asy’ari dan Maharaj yang “Mati” di Bombay

oleh -393 views

Sejak kematian tunangannya Kishori (karena merasa diakali atas kebaktian sekte yang ia lakukan tempo hari), Karsandas mulai menerbitkan artikelnya dan mendistribusikannya lewat Satya Prakash, koran miliknya dengan judul “The Primitive Religion of the Hindus and the Present Heterodox Opinions” ke berbagai kota. Kelak artikel itu serupa bom waktu yang menghancurkan kekuasaan JJ.

Puncaknya, kejahatan seksual yang dilakukan JJ ini berakhir di pengadilan tinggi Bombay pada 1862. Sebanyak 32 orang bersaksi selama tujuh hari kedepan. Di luar gedung pengadilan, orang-orang dibikin murka. Mata mereka menyala-nyala bak harimau melihat mangsa. Semua menuntut atas kejahatan-kejahatan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang dilakukan JJ selama ini.

Baca Juga  25 Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan Resmi Dilantik

Hal ini seperti yang dikhawatirkan Lalvanji Maharaj, salah seorang tetua sekte pada JJ, “Kau bisa membakar koran, tetapi bukan kebenaran. Minta maaflah kepadanya (Karsandas) sebelum masalah ini lepas kendali. Jika tidak, mereka yang memujamu hari ini akan menanyaimu besok”.

Gaya Lama, Orang Berganti

Hasyim Asy’ari dan Judanath Brizratanji Maharaj atau JJ memang terpaut ruang dan waktu yang berbeda. Tetapi keduanya memiliki pola yang satu, yakni menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk melancarkan aksinya. Aksi dengan “gaya lama” ini memang memiliki efek tekanan tinggi hingga detik ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.