5. Allah Ta’ala mengingatkan Rasul-Nya bahwa hidayah serta taufik yang menjadikan hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap teguh di atas kebenaran adalah dari Allah Ta’ala.
Apalagi kita manusia biasa yang berlumuran dosa? Sungguh hidayah adalah anugerah Allah. Jangan pernah mengira bahwa hidayah yang kita dapatkan, karena usaha kita sendiri. Namun sadarilah bahwa itu semua adalah anugerah Allah Ta’ala.
Maka segala puji bagi Allah atas nikmat hidayah. Kita bisa bayangkan betapa besar karunia Allah kepada hambaNya, Dialah Allah yang telah menetapkan syariat dan jenis-jenis ibadah yang mendatangkan pahala. Allah juga yang memberi pahala atas ibadah yang kita lakukan, bahkan melipatkan pahala menjadi berlipat ganda. Allah pula yang telah menyiapkan surga sebagai tempat kembali untuk hamba-hamba-Nya yang saleh.
Bahkan, Allah senantiasa memberi taufik serta hidayah untuk melakukan kebaikan dan istoqomah di atas jalan kebenaran kepada hamba-Nya. Padahal Allah Ta’ala tidak butuh kita, tidak butuh ibadah kita.
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 16)