Ibnu Sina, Ilmuwan Islam Pertama yang Rancang Karantina saat ada Wabah

oleh -14 views

Porostimur.com | Ambon: Menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19, strategi karantina dan isolasi menjadi kebijakan utama di seluruh dunia. Karantina dan isolasi berkembang menjadi berbagai bentuk, yang tujuannya membatasi kontak dengan lingkungan sekitar dan menekan penularan.

Dikutip dari Morocco World News, ada beberapa catatan sejarah tentang metode karantina yang digunakan saat ini. Karantina ditujukan bagi orang yang tidak punya gejala namun ada risiko terinfeksi penyakit. Metode karantina dilakukan mereka yang datang dari daerah terinfeksi penyakit atau kontak dengan pasien.

Bukti sejarah penerapan karantina tertulis dalam The Canon of Medicine karya ilmuwan muslim Ibnu Sina atau Avicenna. Buku wajib dunia kedokteran ini menjelaskan, karantina dilakukan untuk mengawasi penyebaran penyakit menular. Karantina diharapkan bisa menekan infeksi penyakit, sehingga jumlah kasus tidak bertambah.

Baca Juga  DPRD Kota Ambon Usul 3 Nama Pengganti Wattimena ke Kemendagri

Ibnu Sina dalam bukunya juga menjelaskan seputar infeksi atau kasus penyakit menular. Penjelasan ini dikutip Ihsan Ali dan Ahmet Guclu dalam tulisan berjudul Ibn Sina: An Exemplary Scientist, yang mengambil dari buku Advice to the Young Physician: On the Art of Medicine dari Richard Colgan.

“Cairan tubuh organisme inang, misal tubuh manusia, dikontaminasi organisme asing yang tidak terlihat mata telanjang hingga mengakibatkan infeksi,” tulis ilmuwan asal Iran tersebut.

No More Posts Available.

No more pages to load.