Porostimur.com | Jakarta: Film Kemarin siap tayang di bioskop, Kamis (3/12/2020). Film dokumenter drama itu akan menyajikan perjalanan dan kenangan Band Seventeen.
Film dibuka dengan cerita perjalanan Band Seventeen dengan formasi lama saat Doni menjadi vokalis.
Penonton dibawa untuk mengetahui perjalanan karir Band Seventeen sejak awal terbentuk hingga mengalami musibah tsunami pada dua tahun lalu.
Penonton memahami perjuangan Band Seventeen meniti karier bermusiknya di film Kemarin.
Film tersebut tidak melulu tentang duka atas tragedi tsunami yang dialami Band Seventeen pada dua tahun lalu.
Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen menjadi narator dalam film berdurasi 1 jam 55 menit itu.
Sebagai pemandu jalannya film, Ifan Seventeen mulai nangis ketika menceritakan hubungan band dan menejemen yang mulai terjalin hangat saat mereka sudah mengecap sukses.
“Kami saling dekat satu sama lain. Aura kerjanya jadi lebih baik,” kata Ifan Seventeen.
Di film yang sudah diproduksi sejak 2019 itu juga menampilkan proses rekaman lagu Kemarin yang dilakukan pada Juli 2015.
Suasana haru mulai terasa dalam film ketika lagu Kemarin diputar seolah membuka kenangan pada Desember 2018.
Ketika cerita tragedi tsunami Tanjung Lesung yang merenggut nyawa Herman, Bani dan Andi, dimunculkan, Ifan Seventeen tidak kuasa menahan air mata.
Penonton juga dibawa ke suasana mencekam ketika beberapa dokumentasi dan footage asli tragedi tsunami ditampilkan.
Cerita-cerita istri kru, personel dan menejemen Band Seventeen dimasukkan dalam film Kemarin.
Kesedihan para istri yang menerima kabar bahwa suami mereka meninggal ketika sedang bekerja ikut membuat penonton merasakan kesedihan.
Film Kemarin memberikan kebahagiaan yang fana di awal dan menutupnya dengan kesedihan.
Band Seventeen bahagia ketika bisa menembus pasar musik Indonesia dengan single Selalu Mengalah tapi berakhir tragedi.
Film Kemarin hampir seluruhnya rekaman video asli dan dokumen pribadi, serta sedikit sisanya adalah reka adegan yang diperankan model.
(red/wartakotalive)