Porostimur.com, Beirut – Israel dan Hizbullah Lebanon saling tuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata pada Kamis atau sehari setelah perjanjian disepakati.
Militer Zionis akui Angkatan Udara-nya menyerang fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan pada hari Kamis.
Pasukan Zionis juga mengakui telah melepaskan tembakan pada hari Kamis terhadap apa yang disebutnya “tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa daerah di zona selatan, dengan mengatakan bahwa itu adalah pelanggaran gencatan senjata oleh Hizbullah.
Sebaliknya, anggota Parlemen Lebanon dari faksi Hizbullah; Hassan Fadlallah, menuduh Israel-lah yang melanggar kesepakatan.
“Musuh Israel menyerang mereka [warga sipil Lebanon] yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan.
“Ada pelanggaran hari ini oleh Israel, bahkan dalam bentuk ini,” ujarnya.
Salin tuduh ini menyoroti kerapuhan gencatan senjata, yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis untuk mengakhiri konflik kedua kubu, yang oleh Hizbullah dimaksudkan sebagai dukungan untuk rakyat Palestina di Gaza.
Gencatan senjata berlangsung selama 60 hari dengan harapan mencapai penghentian permusuhan secara permanen.