Porostimur.com, Ambon – Angin baik nampaknya tengah berhembus ke arah Herry Heryawan, setelah pangkatnya dinaikkan stingkat lebih tinggi dari brigadir jenderal menjadi inspektur jenderal oleh Kapolri pada Jumat (17/11/) kemarin.
Meski sempat diisukan tersangkut kasus Kaisar Sambo 303, bintang Herry Heryawan nampaknya akan semakin bersinar. Kini dua jabatan digadang-gadang sedang menanti Herry di Maluku.
Selentingan yang beredar di kalangan terbatas menyebutkan Jenderal Polisi kelahiran Ambon yang akrab disapa Herryman itu, dipersiapkan oleh Menteri Dalam Negeri Titto Karnavian untuk menjadi Penjabat Gubernur Maluku, menggantikan posisi Murad Ismail dan wakilnya Barnabas Orno yang habis masa jabatannya pada 31 Desember 2023 mendatang.
Sebagai orang dekat Titto yang saat ini menjadi Staf Khusus mantan Kapolri itu, Herry Heryawan dianggap punya kans yang besar dibanding kandidat lain untuk menjadi Penjabat Gubernur Maluku.
“Selain sangat dekat dengan Pak Tito, beliau Pak Herry punya kapasitas yang sangat layak untuk menjadi Pejabat Pubernur Maluku. Apalagi beliau lahir di Ambon dan sangat mengerti kondisi keamanan maupun sosial politik dan budaya Maluku,” ujar sumber media ini di internal Kemendagri yang meminta anonimasi.
Selain itu, Herry Heryawan juga mulai dibicarakan di kalangan internal Polri. Dirsidik Detasemen khusus 88 Antiteror Polri ini, digadang-gadang menjadi suksesor Kapolda Maluku saat ini Irjen. Pol. Lotharia Latif.
Sumber media ini di internal Mabes Polri menyebutkan, kenaikan pangkat Herry setingkat lebih tinggi Jumat kemarin merupakan bagian dari rencana mendapuk Herry di kursi nomor satu Polda Maluku.
Hal ini menurut dia sesuai analisis dan pemetaan daerah Maluku di Mabes Polri terkait kondisi politik Maluku di Tahun 2024, di mana akan berlangsung Pemilu dan Pilkada.
Salah satu politisi Maluku yang saat ini mendiami gedung parlemen di Karang Panjang, membenarkan kedua sinyalemen tersebut.
Dia mengaku sudah mendengar kedua kabar tersebut, namun di luar kapasitas dia untuk menyampaikannya secara terbuka, mengingat posisinya yang bukan pimpinan partai politik di mana dia bernaung.
“Kita lihat saja nanti apakah beliau ditunjuk sebagai Maluku satu atau Polda Maluku satu, keduanya sama-sama memungkinkan,” pungkasnya. (Tim)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News