Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 12 juga mengingatkan bahaya sebuah dugaan dan dampak buruk yang harus ditanggung, jika seorang muslim nekat melakukannya.
“Bisikan yang terlintas dalam benak tentang sesuatu dapat ditoleransi, asal tidak ditingkatkan menjadi dugaan dan buruk sangka,” tulis Tafsir Al Misbah
Tafsir Qurtubiy yang ditulis kembali dalam buku Fiqih Bertetangga karya Fathiy Syamsudin menuliskan pernyataan Imam Qurthubiy, “Allah SWT melarang ghibah, yakni menceritakan suatu hal yang ada pada diri seseorang. Sedangkan, jika seseorang menceritakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada pada diri seseorang, maka ia sedang berdusta.
Sedangkan definisi ghibah telah dijelaskan dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah.
Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian, apa yang dimaksud dengan ghibah?” Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah SAW berkata, “Kamu menyebut sesuatu dari kawanmu yang ia sangat benci jika dikatakan.” Para shahabat bertanya, Bagaimana seandainya saya menceritakan apa yang memang terjadi pada saudaraku.’ Rasulullah SAW. menjawab, “Jika engkau menceritakan apa yang terjadi pada saudaramu, berarti kamu telah menggunjingnya; dan apabila engkau menceritakan apa yang sebenarnya tidak terjadi pada saudaramu, maka engkau telah membohonginya.” (HR. Muslim, Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, surah Al-Hujurat ayat 12).