Jika Mahkamah Konstitusi Berkompromi: Reformasi atau Revolusi?

oleh -60 views

Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Front Penegak Daulat Rakyat (F-PDR) dan elemen aksi lain menggelar mimbar rakyat di area Patung Kuda untuk mendukung Hakim MK agar memiliki keberanian. Keberanian merupakan faktor penting bagi penegakan kejujuran dan keadilan. Rakyat berharap Hakim MK dalam keadaan sehat memutuskan gugatan PHPU pasangan 01 dan 03 atas KPU dengan pasangan terkait 02.

Agenda MK sendiri hari Jum’at 5 April 2024 adalah mendengarkan keterangan 4 Menteri dan DKPP sebagai kelanjutan dari keterangan saksi dan saksi ahli. Sayang Hakim MK membatasi hak untuk bertanya kepada para Menteri hanya untuk Majelis sendiri. Para pihak dibungkam. Atas pertanyaan lunak Majelis Hakim, para Menteri memberi penjelasan formalitas dan normatif. Persidangan pun berjalan datar-datar saja.

Baca Juga  Kisah Kurban Pertama Umat Manusia di Zaman Nabi Adam

Optimistisme yang dicoba dibangun mulai memudar. Muncul prasangka bahwa tanya jawab Hakim dengan para Menteri sudah dikompromikan. Pantas Jokowi sumringah melepas para Menteri dipanggil Hakim MK. Aksi pengunjuk rasa yang panas sedangkan ruang persidangan adem- adem. Keterangan Menteri dinilai menyembunyikan fakta.

Harapan tinggal persidangan setelah lebaran 19 April untuk putusan 22 April. Muncul tanda tanya besar apakah Majelis Hakim MK mampu di depan rakyat menampilkan wajah yang menggembirakan atau sebaliknya menguatkan ketidakpercayaan publik?

No More Posts Available.

No more pages to load.