Modal dasar Jokowi mendukung Prabowo-Gibran hanya 16,7 persen dari total pemilih Indonesia di Pemilu 2024 yang berjumlah 204.807.222 jiwa. Bila kita asumsikan tingkat partisipasi pemilih 80 persen di Pemilu 2024, maka Prabowo-Gibran baru mengantongi dukungan dari pemilih Jokowi-Ma’ruf sebanyak 20,8 persen.
Sedangkan pemilih Jokowi-Ma’ruf dari PDIP mayoritas mendukung Ganjar-Mahfud. Sebanyak 71,6 persen pemilih PDIP memilih Ganjar-Mahfud. Hanya 20,6 persen pemilih PDIP mendukung Prabowo-Gibran dan 4,2 persen menjatuhkan pilihannya ke pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin (AMIN).
Prabowo-Gibran masih mendapatkan tambahan suara dari pendukung Jokowi-Ma’ruf dari luar PDIP sebanyak 53,6 persen. Sisanya terdistribusi secara merata kedua pasangan calon lain. Anies-Muhaimin memperoleh 19,8 dari pemilih Jokowi-Ma’ruf non PDIP dan 19,1 persen untuk Ganjar-Mahfud.
Modal dasar Prabowo-Gibran dari pemilih Jokowi-Ma’ruf 20,8 persen atau 34juta suara. Taruhlah 40 persen suara pemilih Golkar, PAN, Gerindra dan Demokrat solid mendukung Prabowo-Gibran ada sekira 22.109.503 atau 13,5 persen dari partisipasi pemilih di Pilpres 2024.
Bila solid seperti hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia baru-baru ini. Dimana pemilih Jokowi-Ma’ruf sebanyak 20,8 persen ditambah dengan 40 persen pemilih partai Koalisi Indonesia Maju 13,5 persen. Pasangan Prabowo-Gibran baru mengoleksi 34,3 persen suara. Belum cukup untuk memenangi Pilpres 2024 satu putaran. Butuh 16,7 persen lagi agar Prabowo-Gibran menang 1 putaran seperti yang digembar-gemborkan menang 51 persen.