Porostimur.com, Tidore – Pengurus Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) memperingati Maulid Nabi SAW, sekaligus melaksanakan tahlilan atas meninggalnya Ketua Umum HMI Cabang Ternate Muhdi Rahman.
Kegiatan Maulid Nabi SAW dimulai dengan syukuran dan membaca salawat beserta doa, sekaligus dilanjutkan diskusi tentang spirit Rasullah SAW yang disampaikan Dr. Syahrir Ibnu.
Dalam penyampaiannya, bahwa topik ini, mencoba mengangkat tentang spirit KAHMI, dan tidak terlepas dari spirit HMI sebagai sumber mata air yang mendorong kekuatan di KAHMI.
“Kalau kita membaca 17 September 1966 hingga 2023, tentunya menjadi sebuah perenungan makna hakiki dalam perjuangan HMI. Sebab HMI diletakkan pada tujuannya yang berpegang pada AD-RT yakni, insan pengabdi yang bernafaskan Islam dan turut bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur diridhoi oleh Allah SWT,” ungkap Bang Syahrir, sapaan kesehariannya, Kamis (28/9/2023).
Menurut dia, kesadaran HMI yang begitu besar tidak terpangku, maka spirit juangnya sebagaimana dalam Kongres Ke-8 di Solo, Surakarta sehingga terbentuklah formatur yang diketuai oleh Formatur Nurkholis Madjid.
Esensi dasar yaitu, spirit mengawal tujuan HMI yakni, mengawal pembangunan, sehingga HMI hadir mengawal negara, membangun negara, dan boleh jadi menghancurkan.
“Kalau ini baik, kita bisa berkesimpulan bahwa orang HMI, sebagai negara yang punya ideologi dan nilai juang untuk mengawal perjuangan. Boleh jadi carut marut, dan beberapa HMI juga, turut merubah konstalasi perubahan dan kita pusing semua,” paparnya.
Sebagaimana dalam analisis bebera senior di HMI, apapun dasar dari organisasi HMI dan KAHMI 1987 saat itu, sudah berubah menjadi ormas dan bukan lagi berdiri sendiri -otonom, maka kekuatan spirit yang besar dalam HMI tdak bisa diabaikan adalah kematangan, diuji dalam sejarah.
Berbagai esensi yang tidak bisa dilupakan adalah koneksitas atau HMI coneksion. Meskipun fakta menunjukan bahwa dalam kader HMI menjadi nostalgia.
“Mudah-mudahan, kita tidak mengingat spirit KAHMI sebatas nostalgia. Hal tersebut ketika segmen 5 tahun kemarin, yang sudah diadopsi oleh organ gerakan lain yakini, GMI dan PMII dengan mengangkat HMI coneksion sebagai kekuatan dan mereka tidak menjadikan mimpi untuk mengeksplorasi, dan masuk pada kanca kekuasaan sehingga kita menjadi penonton,” jelasnya.
Euforia yang dimaksud yaitu, tantangan HMI-KAHMI, bukan menjadikan HMI sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan massa, maka tentu dia harus punya kekuatan integritas yang harus kuat. Semua itu, esensi dasarnya harus berkolaborasi.
“Tentunya, kita tidak menjadi HMI sebagai eforia, tetapi mampu membuka diri agar visi HMI bukanlah menjadi ilusi kelembagaan, namun dia adalah ekspetasi operasional yang menggerakan visi keadilan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Konteks HMI harus mampu mengawal dan beradabtasi dengan persoalan perubahan sosial dan HMI berada pada konteks tradisioning, dan dia masih bernostalgia dengan semangat juanganya, dan berbagai elemen di dalamnya hampa memaksa HMI untuk merubah bentuknya.
“Saya kira, esensi itu harus kita tangkap dan diskusi sebagai pengantar kesyukuran dalam memahami eksistensi kita, bahwa HMI tidak lagi hanya sekedar harapan nostalgia. Kalaupun berfikir DPD ke depan bukan hal yang sulit, kenapa, karena beliau membawa talenta HMI Maluku Utara dan menggerakkan posisi KAHMI di Maluku Utara, dan kalau tidak berjalan maka perlu dipertanyakan posisi HMI di semua lini,” ungkapnya.
Momentum 28 September 2023 yang bertepatan dengan Rabiul Awal sebagai menjadi pengantar KAHMI Tidore Kepulauan mengekspestasi perilaku Rasulullah SAW.
“Di bulan ini juga, di Palu juga terjadi tsunami besar pada 28 September 2018 . Dan hari ini pula, kita digoncang sebuah kejadian fakta tentang meninggalkan ketua Umum HMI Cabang Ternate. Itu menandakan perjuangan bukan milik anda, saya, tetapi milik kita bersama,” harapnya.
Sekretaris Wilayah KAHMI Maluku Utara Hasbi Yusuf mengatakan, yang terpenting dalam memperingatu Maulid Nabi SAW ini, kita terus mengembangkan diri sebagai umat Rasulullah.
“Artinya, kita tidak sekedar menjadi umat. Sepanjang orang masih mengatakan Asaallah Iillaha Ilallah Waasallah muhammaddraasullah, maka dia menjadi umat Muhammad,” singkat Hasbi.
Namun tidak semua yang tampak itu, memerankan sebagai kader terbaik, karena HMI-KAHMI adalah kader terbaik yang bernama Rasullullah saw, dan dalam bingkai perjuangan.
Koordinator Presidium KAHMI Kota Tidore Kepulauan, Anwar Bahctiar bilang, dalam memperingati Maulid Nabi SAW kali ini, para alumni masih meluangkan waktu untuk hadir. Ini bertanda darah hijau-hitam masih mengalir hingga hayat menjemput.
“Terima kasih kepada panitia dalam menyelenggarakan kegiatan dari awal sampai saat ini, insyah Allah sukses,” ujarnya.
Pada pelaksanaan Maulid secara sederhana ini, karena panitia mengilhami ketauladan Rasullah saw, walaupun ia pemimpin besar dunia, namun kehidupannya dijalankan secara sederhana. (Mansyur Armain)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News