Kemanusiaan dan Spiritualitas Basoeki Abdullah

oleh -46 views

Sosok Basoeki Abdullah merupakan salah satu legenda di dunia seni rupa. Maestro yang melukis dengan aliran realis dan naturalis itu memiliki ratusan karya yang dikoleksi di berbagai negara.

DARI karya-karyanya itu, Basoeki tidak hanya menuangkan potret maupun realitas ke dalam lukisan. Dia juga melakukan beautifikasi sebagai bentuk transfer keindahan ke dalam karyanya.

Basoeki lahir pada 1915 dan meninggal pada 1993 silam. Dia merasakan hidup di tiga zaman. Kolonial, Orde Lama, dan Orde Baru. Latar belakangnya yang punya garis bangsawan sekaligus cucu tokoh kebangsaan dr Wahidin Soedirohoesodo membuatnya berada dalam lingkaran penting.

Hal itu sangat berpengaruh pada lukisan-lukisannya. Dia memang sering melukis dengan model wanita cantik hingga sang istri, Nattaya Nareerat, cemburu kepadanya. Namun, di luar itu, dia juga melukis tokoh-tokoh terkenal. Misalnya, Presiden Soekarno dan Soeharto hingga Ratu Juliana. Kebanyakan dilukis secara on the spot.

Baca Juga  Victor Hugo: Aku Jadi Bijaksana, Bukan Menua

Namun, banyak juga karyanya yang dilukis dengan mengandalkan imajinasi. ”Contohnya, lukisan Pangeran Diponegoro yang dilukis dengan pose karismatik,” ujar Mikke Susanto, pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta, dalam diskusi daring bertema Kemanusiaan pada Karya Basoeki Abdullah Kamis lalu (4/3).

No More Posts Available.

No more pages to load.